Pasuruan | gatradaily.com – Kalimat “KAMI DISINI MANUSIA BUKAN PATUNG BERSUARA” terlontar dalam unjuk rasa di depan PT. MAS (Ale-Ale), sebagai bentuk wujud kekesalan dan kekecewaan dari warga Mojoparon, dikarenakan dalam setiap unjuk rasa yang dilakukan mulai dari episode 1 sampai episode 7. Namun, hingga saat ini belum juga menemukan titik terang.
Dalam hal ini masih sama Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kabupaten Pasuruan, kembali mendampingi warga Mojoparon guna menuntut janjinya, tak hanya ke Perusahaan, Kepala Desa pun ikut jadi sasaran untuk dimintai janjinya.
Diketahui, Unras sebelumnya yang dilakukan seminggu lalu yaitu episode 6, terkait akan dampak limbah perusahaan PT. MAS (Ale-Ale), yang belum juga mendapat titik terang tersebut, dan berlokasi di jalan Paku Joyo, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Rabu, (22/11/2023).
Rute Unras juga masih sama bermula dengan menuju Kantor Desa Mojoparon guna bertemu Kepala Desa, untuk meminta pertanggung jawaban selama menjabat. Lalu melakukan unjuk rasa ke perusahaan PT. MAS (Ale-Ale).
Kordinator Lapangan Warga Lukman sekaligus Anggota LMPI menyampaikan dengan lantang di depan Perusahaan, perihal minta pertanggungjawaban dan ganti rugi, sebagai gantinya air bersih secara gratis selamanya.
“Kita tetap minta pertanggungjawaban Kepala Desa Mojoparon, di lingkungan perusahaan dimana produksi notabe nya air yang berdampak secara rasional lingkungan tentang sumur kering, dan limbah dibuang ke sungai,” ujar pria tinggi berbadan tinggi ini
Lanjut Lukman menjelaskan, ” pembuangan limbah yang dibuang ke sungai, itu sudah berdampak mulai dari Bawe sampai ke Masangan. Dan itupun berpengaruh terhadap sumur-sumur warga berdampak dengan bau dan warna,”lanjutnya.
“Pihak perusahaan tidak merespon sama sekali. Sedangkan dari pihak Kepala Desa Mojoparon melalui tangan kanannya, ingin membantu mempertemukan dengan pihak perusahaan PT MAS (Ale-Ale) di Surabaya.” Pungkasnya.
Pria humoris ini juga menambahkan, sampai demonstrasi yang ke 7 ini, warga Mojoparon tetap semangat dan tidak ada bosan-bosannya untuk terus melakukan unjuk rasa, bahkan hingga kiamat pun kami tidak akan berhenti sampai tuntutan dan hak-hak mereka terpenuhi oleh perusahaan PT. MAS (Ale-Ale),” Pungkas Lukman. (wafa/biro)
Tinggalkan Balasan