Pasuruan | gatradaily.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan “Alergi Kritikan”. Terbukti, mereka menolak aksi damai pemasangan banner dari warganya sendiri, Sabtu (16/12/2023).
Sebelum di adakan pemasangan banner pada sabtu pagi ini, Solikhin selaku kordinator lapangan dan juga warga Dusun Alkemar, Desa Martopuro, sudah mengajukan pemberitahuan ke Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Purwosari (Forkopimca).
Solikhin menyampaikan kepada awak media sangat prihatin atas sikap Pemdes Martopuro yang menolak adanya aksi damai warga dengan memasang banner sebagai kritikan.
“Kami ini memberi kritik membangun, kok malah di tolak. Saya berharap, Bapak Bupati, Sekda, DPMD dan Forkopimca Purwosari harus mengevaluasi kinerja Pemdes Martopuro,” kata Solikhin.
Disinggung adanya penolakan aksi damai pemasangan banner, pria berkepala plontos menjelaskan, bahwa pemasangan banner harus tetap terlaksana dan terpasang.
“Banner harus tetap terpasang karena kami sudah meminta ijin Forkopimca Purwosari dan di pantau Polres Pasuruan . Kami hanya memasang banner, kami tidak orasi, kami tetap menjaga kondusifitas desa kami, kami patuh hukum,” jelas kordinator kegiatan.
Pemasangan banner yang bakal di pasang warga martopuro bermula dari keluhan warga terkait oknum Kades, Rianto. Keluhan itu muncul akibat oknum Kades menerapkan Perkades bukan Perdes.
“Kayak mau bikin kerajaan saja menerapkan aturan Perkades. Ayo BPD Martopuro bangun dari tidurmu, kasian wargamu,” tutup Solikhin.
Hingga berita ini di terbitkan, belum ada keterangan resmi dari Kades Martopuro dikarenakan tidak hadir disaat audensi, jadi saat awak media ingin mengkonfirmasi terkait permasalahan ini supaya adanya perimbangan berita dan akhirnya pemasangan banner masih berlangsung. (syn/red)
Tinggalkan Balasan