Pasuruan | Gatradaily.com – Setelah geruduk kantor Desa, warga Dusun Mojokopek Barat, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, beranjak melakukan aksi unjuk rasa di depan perusahaan air minum dalam kemasan yang beralokasi di Desa setempat tidak jauh dari Kantor Desa.Ada Sekitar 100 orang dalam giat orasi ini, dan masih dalam pendampingan ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI). Mereka pun beriring–iringan dengan mengendarai 2 mobil Pickup dilengkapi sound sistem, sebagai pengeras suara serta puluhan pemotor berlanjut ke perusahaan air dalam kemasan PT. Mitra Alam Segar (MAS), untuk menyampaikan orasi nya bertujuan agar 7 tuntutan warga dapat terpenuhi. Rabu, (18/5/2023).

Diketahui, di dalam orasinya Warga menuntut 7 point’ permasalahan diantaranya,

1. Sumur yang kering dan beralih fungsi jadi saptictank.
2. Kebisingan dari mesin produksi
3. Bau yang menyengat diduga dari HCL
4. Tidak adanya koordinasi dengan warga setempat adanya pipa PDAM yang melintasi perkampungan.
5. Tidak adanya koordinasi dengan warga tentang adanya pemasangan tiang listrik.
6. Tidak adanya koordinasi dengan warga tentang pintu masuk perusahaan yang melintasi lingkungan.
7. Tentang penyerapan tenaga kerja warga Desa Mojoparon perlu diperhatikan.

Perkataan Lantang dengan Memohon kepada management pihak perusahaan agar pemuda setempat, khususnya warga Desa Mojoparon untuk diterima sebagai karyawan sesuai kebutuhan perusahaan.

Meskipun dalam aksi tersebut pihak menegement perusahaan tidak menemuinya.

“Selama ini kami merasa, pemuda Desa Mojoparon dikala melamar pekerjaan di Perusahaan PT MAS di persulit. Setahu kami kebanyakan karyawan yang direkrut adalah warga dari luar Desa Mojoparon. Ada apa ini ?,” jelas kordinator aksi.

“Padahal yang terdampak langsung polusi berupa bau yang menyengat hanyalah wilayah Desa Mojoparon, kenapa kebanyakan yang menjadi karyawan perusahaan orang di luar Desa Mojoparon,” teriak Koordinator aksi.

Disamping itu, banyak keluhan warga yang harus terpenuhi oleh pihak perusahaan. Hingga Aksi aksi seperti yang di lakukan warga Desa Mojoparon tak terulang lagi. Semua ini ialah bentuk dari keluhan atau kekecewaan warga.

Orasi pun berlanjut hingga Berjam jam lamanya, dan berakhir dengan kondusif dan aman serta harapan diakhir orasinya, koodinator aksi yang mewakili suara masyarakat agar 7 tuntutan warga Desa Mojoparon dapat segera terpenuhi.(HSN/Redpel).