SURABAYA | gatradaily.com — Suasana Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) pagi, menjadi saksi peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang berlangsung khidmat dan penuh semangat.

Upacara dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen membangun provinsi yang tangguh dan adaptif melalui semangat “JATIM BISA” singkatan dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.

“Alhamdulillah, kita bersyukur atas capaian bersama selama ini. Namun, kita tidak boleh berhenti di sini. Masa depan membutuhkan lompatan yang lebih progresif,” ujar Khofifah dalam sambutannya.

Menurut Khofifah, filosofi JATIM BISA mencerminkan karakter masyarakat Jawa Timur yang kreatif, tangguh, dan berdaya saing tinggi.

“Berdaya berarti daerah mampu mengoptimalkan potensi lokal secara mandiri. Inklusif artinya pembangunan harus dirasakan oleh semua tanpa ada yang tertinggal. Sinergis menekankan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Sedangkan Adaptif menggambarkan kemampuan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,” jelasnya.

Capaian pembangunan Jawa Timur dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23 persen (year on year), melampaui rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.

Pertumbuhan ini ditopang oleh realisasi investasi sebesar Rp147,3 triliun sepanjang 2024 tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Tingkat kesejahteraan masyarakat juga terus meningkat. Per Maret 2025, angka kemiskinan turun menjadi 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66 persen. Jawa Timur kini memiliki 4.716 desa mandiri, terbanyak di Indonesia.

“Desa adalah akar kekuatan ekonomi rakyat. Dari desa, kita membangun kemandirian dan ketahanan bangsa,” tegas Khofifah.

Di sektor pangan, Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan nasional dengan produksi padi mencapai lebih dari 12 juta ton gabah kering panen.

Hasil tersebut menjadi pasokan utama bagi 21 provinsi di Indonesia. Selain padi, Jatim juga berkontribusi besar dalam komoditas jagung, tebu, daging sapi, telur, dan perikanan.

“Kita siap mendukung penuh program nasional Makan Bergizi Gratis melalui rantai pasok pangan yang kuat dan ekonomi rakyat yang hidup,” ujarnya.

Jawa Timur juga menorehkan prestasi di bidang lingkungan. Pada Agustus 2025, provinsi ini dinobatkan sebagai peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau dan transisi berkelanjutan oleh Kementerian Perindustrian.

“Jatim bukan hanya mengejar produktivitas, tetapi juga menjaga bumi dengan memperluas energi terbarukan dan menekan emisi karbon,” tutur Khofifah.

Dengan lebih dari 700 perguruan tinggi di seluruh wilayah, Jawa Timur kini menjadi salah satu pusat pendidikan dan inovasi nasional.

Program Sekolah Rakyat yang telah menjangkau lebih dari 2.400 siswa di 26 sekolah menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mencetak generasi unggul.

“Generasi muda Jatim adalah talenta masa depan yang tangguh, inovatif, dan memiliki kepekaan sosial tinggi. Mereka inilah katalisator menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(*)