KOTA PASURUAN | gatradaily.com — Unit Reskrim Polsek Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, menangkap seorang pria bernama Nur Cholis, warga Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang diduga menjadi pelaku pencurian pompa air di sejumlah tempat ibadah.
Pelaku diketahui sudah enam kali mencuri pompa air di masjid dan musholla di wilayah Kota Pasuruan.
Kapolsek Purworejo, Kompol Muljono, membenarkan penangkapan tersebut.
“Pelaku kami amankan setelah adanya laporan kehilangan dari pengurus musholla dan bukti rekaman CCTV. Saat ini yang bersangkutan sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” ujarnya, Senin (14/10/2025).
Dari hasil penyelidikan, aksi terakhir Nur Cholis terekam kamera pengawas di Musholla As-Siddiq, Jalan KH Samanhudi, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo.
Dalam rekaman terlihat pelaku berpura-pura menjadi jemaah salat, berwudu, dan ikut salat berjamaah. Setelah situasi sepi, ia memotong pipa air dan melepas pompa menggunakan gergaji besi yang telah dibawa dari rumah.
“Pelaku bertindak tenang dan terencana. Ia memilih waktu di mana masjid sepi dan tidak ada penjagaan,” kata salah satu penyidik Unit Reskrim Polsek Purworejo.
Dalam penangkapan, polisi menyita satu unit pompa air merek Shimizu, sebuah motor bebek tanpa surat, serta sejumlah peralatan seperti gergaji besi, tang potong, obeng, dan kunci pas.
Kepada penyidik, Nur Cholis mengaku sudah enam kali mencuri pompa air dari masjid dan musholla. Hasil curian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Saya jual buat makan, tidak punya pekerjaan tetap,” ucapnya singkat.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Kapolsek Muljono mengimbau pengurus tempat ibadah untuk meningkatkan pengamanan.
“Pastikan CCTV berfungsi dan akses pintu dikunci rapat. Ini langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Penangkapan ini disambut lega warga Kota Pasuruan. Selama beberapa pekan terakhir, maraknya pencurian pompa air di tempat ibadah membuat masyarakat resah.
Kini, mereka berharap kejadian serupa tidak terulang dan aktivitas ibadah bisa kembali berlangsung dengan tenang.(ze/syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan