TULUNGAGUNG | gatradaily.com – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Tulungagung menunjukkan bakat mereka dalam ajang Pentas Seni Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan yang digelar di Lapas Kelas I Surabaya, Porong, Sidoarjo.
Dalam perhelatan bergengsi ini, Pramuka Lapas Tulungagung memukau penonton dengan penampilan kesenian tradisional Tari Jaranan Sentherewe Turonggo Satria Bhinangun.
Bertindak sebagai penampil kelima, Lapas Tulungagung menampilkan tiga WBP berbakat, yaitu Rizal dan Leo sebagai penari jaranan, serta Andika sebagai penari barong.
Ketiganya menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi, berhasil mencuri perhatian penonton dan dewan juri melalui koreografi yang energik serta penjiwaan yang khas dari tari jaranan.
Tari Jaranan Sentherewe, yang ditampilkan dalam acara tersebut, merupakan kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya dan spiritual dari daerah Tulungagung.
Pemilihan tari ini mencerminkan komitmen Lapas Tulungagung dalam melestarikan budaya lokal sekaligus berfungsi sebagai sarana pembinaan karakter bagi para WBP.
Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penampilan para WBP pada kesempatan ini.
“Kami sangat bangga atas prestasi para WBP yang telah mengangkat budaya lokal Tulungagung ke tingkat regional. Ini adalah bukti bahwa proses pembinaan yang kami jalankan tidak hanya berfokus pada kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga pada pelestarian budaya. Kami berharap semangat ini terus berkembang dan menjadi bekal positif bagi mereka di masa depan,” ujar Kalapas.
Kegiatan pentas seni ini merupakan bagian dari giat tahunan kepramukaan yang melibatkan perwakilan WBP dari 38 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Timur.
Selain sebagai ajang kreativitas, acara ini juga menyediakan ruang ekspresi dan refleksi bagi para WBP dalam proses pembinaan mental dan sosial mereka. (syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan