PASURUAN | gatradaily.com – Sebagai seorang politisi senior dan apalagi pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan dua periode (2014-2024), sosok HM Sudiono Fauzan pada periode ini (2024-2029) tidak mendapatkan jatah jabatan prestius di parlemen Kabupaten Pasuruan semisal Ketua DPRD, Ketua Fraksi atau Ketua Komisi.
Pasalnya sejak tak mendapatkan rekom dari DPP PKB untuk berlaga di Pilkada Kabupaten Pasuruan 27 November 2024, padahal sejak 2023 lalu dirinya secara terang-terangan mensosialisasikan sebagai calon bupati Pasuruan periode 2024-2029.
Sejumlah kegiatan sosialisasi mulai dari tingkat perkotaan hingga pelosok desa telah dijalaninya. Alhasil puluhan bahkan ratusan organisasi dan kelompok masyarakat disaentaro Kabupaten Pasuruan mendeklarasikan atau memberikan dukungan kepadanya.
Akan tetapi partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau biasa disebut Cak Imin (PKB), lebih memilih dan memberikan rekom kepala Gus Mujib yang sebelumnya sebagai Wakil Bupati Pasuruan mendampingi Irsyad Yusuf diperiode 2019-2024.
Desas desus yang berhasil dihimpun dikalangan parlemen Kab Pasuruan, keberadaan Mas Dion sapaan akrabnya pasca gagal mendapatkan rekom calon bupati Pasuruan, ia sengaja memilih untuk step down atau berkehendak menjadi anggota dewan biasa tanpa jabatan apapun.
Akan tetapi sejumlah koleganya dari PKB atau lintas partai, memintanya untuk bersedia menjadi Ketua Badan Kehormatan DPRD Kab Pasuruan pada pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Hal ini didasari atas kesenioritasnya sebagai anggota DPRD mulai tahun 2014-2024 dan hingga 2029 mendatang.
Saat hal ini dikonfirmasikan pada suami dari Ny. Helmi, pihaknya menegaskan,”apa yang telah diputuskan oleh pimpinan, saya tetap laksanakan,” ujarnya.
“Sebagai kader partai (PKB) saya siap melaksanakan semua keputusan yang telah diambil oleh pimpinan, tentunya setiap keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan (DPP PKB) telah melewati serangkaian evaluasi serta perhitungan yang matang. Artinya saya tegak lurus dengan semua keputusan partai (PKB), tidak ada dalam kamus untuk “mbalelo” Hal ini lantaran saat pertama kali masuk sebagai kader PKB, saya terinspirasi dengan kebesaran Gus Dur dan Cak Imin yang selalu memberikan support serta memberikan pelajaran berpolitik kepadanya.
Jika kita sudah memantapkan diri untuk berkarier pada dunia politik, apapun keputusan partai entah itu senang maupun tidak, wajib hukumnya dijalankan. Tidak ada masalah dirinya menjadi anggota biasa di DPRD Kab. Pasuruan, dengan bergantinya Ketua DPRD, ini merupakan regenerasi bagi anggota lainnya. Intinya PKB bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kab. Pasuruan,” urai mantan santri Ponpes Canga’an Bangil
Lain halnya, komentar dari Lujeng Sudarto Direktur LSM Pusaka Pasuruan,” apa yang dilakukan oleh Mas Dion dengan berbesar hati tidak mau menerima jabatan di parlemen baik itu ketua DPRD atau ketua Fraksi serta tidak direkomya sebagai calon bupati.
Hal ini menunjukan kematangan dan kelegowoan tingkat tinggi dari seorang Dion yang dengan ikhlas memberi ruang atau regenerasi pada rekan separtainya untuk memimpin parlemen.
Namun demikian beberapa prediksi sejumlah kalangan serta informasi yang cukup valid, tampaknya ada signal yang kuat bahwa Mas Dion kedepannya akan menempati posisi strategis di jajaran DPC PKB Kab. Pasuruan yakni sebagai Ketua. Dimana dari PAC PKB di 24 kecamatan sepakat memberikan mandat Ketua DPC PKB Kab. Pasuruan kepadanya.
Akan tetapi jika, nantinya adanya jajaran DPP PKB yang kembali cawe-cawe atau kembali menjegalnya sebagai Ketua DPC PKB, tidak menutup kemungkinan rasa sesak dan kekecewaan mendalam dirasakan kembali oleh Mas Dion dan tidak pula menutup kemungkinan juga pada pileg 2029 mendatang sosok HM. Sudiono Fauzan berpindah partai. Jika hal ini terjadi, maka PKB akan kehilangan sosok kader militan yang berkarier mulai dari bawah dan kerugian besar bagi PKB Kab. Pasuruan kedepannya,” terang Lujeng. (Syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan