PASURUAN | gatradaily.com – Aktivitas hiburan malam di Cafe Teras Banyu, yang berlokasi di Dusun Kedung, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, memicu keresahan warga.

Kafe tersebut rutin menggelar pertunjukan live DJ musik hingga pukul 02.00 dini hari setiap akhir pekan, dan berlangsung di area terbuka yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari masjid dan permukiman padat penduduk.

Suara musik keras yang memekakkan telinga telah mengganggu ketenangan malam warga. “Kami kesulitan tidur. Apalagi kalau keesokan harinya harus bekerja atau beribadah,” ungkap salah satu warga, Sabtu (31/05) malam.

Tak hanya mengganggu waktu istirahat, warga juga menyoroti bebasnya peredaran minuman keras di lokasi. Aktivitas tersebut dianggap tidak sejalan dengan norma sosial, budaya lokal, dan kedekatannya dengan tempat ibadah serta fasilitas pendidikan.

Ironisnya, pertunjukan DJ kerap digelar di ruang terbuka, membuat suara musik menjangkau hampir seluruh penjuru kampung.

Warga mempertanyakan lemahnya pengawasan dari aparat terkait, mulai dari Satpol PP hingga TNI dan Polri. Padahal, kegiatan yang dinilai meresahkan ini telah berlangsung cukup lama tanpa penindakan tegas.

Kafe tersebut diketahui dikelola oleh seorang pria berinisial SLH bersama istrinya, WKR. Menurut keterangan warga, selain beroperasi di malam hari dengan hiburan musik, Cafe Teras Banyu juga buka pada siang hari dan tetap menyediakan minuman beralkohol.

“Kami tidak menuntut kafe itu ditutup, hanya minta ada pembatasan waktu operasional. Tolong hargai kami yang tinggal di sekitar sini,” tegas seorang warga yang tinggal dekat lokasi.

Selain berada di tengah permukiman padat dan hanya sepelemparan batu dari masjid, Cafe Teras Banyu juga terletak sekitar 50 meter dari jalan raya utama Surabaya–Malang, sehingga mudah diakses oleh pengunjung luar daerah.

Warga kini mendesak pemerintah desa, Satpol PP, dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan melakukan penertiban demi menjaga kenyamanan dan ketertiban umum di lingkungan tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak pengelola kafe maupun Kepala Desa setempat belum berhasil dikonfirmasi. Tim media masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait untuk memperoleh tanggapan dan menjaga keberimbangan informasi. (team)