PASURUAN | gatradaily.com – PT KAI Daop 8 Surabaya terus berupaya meningkatkan keselamatan dan efisiensi perjalanan kereta api dengan mengoperasikan kembali Jembatan Putar di Stasiun Bangil.
Peresmian pengoperasian ini ditandai dengan doa bersama pada Jumat (7/2), sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan operasional perkeretaapian.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, menjelaskan bahwa Jembatan Putar ini berperan penting dalam mendukung manuver lokomotif, khususnya jenis CC 201 dan CC 203.
Sebelumnya, lokomotif yang hendak berbalik arah harus diganti dengan lokomotif lain, yang memakan waktu dan tenaga ekstra. Dengan kapasitas maksimal 100 ton, fasilitas ini kini memungkinkan lokomotif untuk berputar dengan lebih aman dan efisien.
Jembatan Putar di Stasiun Bangil digunakan untuk mendukung perjalanan beberapa kereta api, seperti :
- KA Tawangalun (Malang Kotalama – Ketapang) dan
- KA Ijen Ekspres (Malang – Ketapang).
Selain itu, lokomotif KA KLB yang akan beroperasi juga memanfaatkan fasilitas ini.
Proses pemutaran lokomotif dilakukan dengan mengarahkan lokomotif ke atas Jembatan Putar, kemudian beberapa petugas – biasanya 4 hingga 6 orang – mendorong tuas hingga lokomotif berputar ke arah yang diinginkan.
Tak hanya di Bangil, KAI Daop 8 Surabaya juga memiliki tiga Jembatan Putar lainnya yang berada di Stasiun Surabaya Pasarturi, Malang, serta satu Jalur Putar di Depo Sidotopo.
Infrastruktur ini menjadi bagian penting dalam mendukung operasional perjalanan kereta api yang lebih efisien dan aman.
Dengan pengoperasian kembali Jembatan Putar ini, diharapkan efisiensi perjalanan KA semakin meningkat, waktu perjalanan lebih optimal, dan keselamatan operasional tetap terjaga.
PT KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan serta inovasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api. (Hum/Syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan