PASURUAN | gatradaily.com – Satresnarkoba Polres Pasuruan menorehkan capaian besar dalam Operasi Tumpas Semeru 2025. Tidak hanya membongkar jaringan peredaran narkoba di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, polisi juga berhasil mengungkap praktik pencucian uang dengan nilai aset mencapai miliaran rupiah.

Pengungkapan ini dipaparkan langsung oleh Dirnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers di Mapolres Pasuruan, Rabu (17/9/25).

“Kami tegaskan, kami akan miskinkan para bandar. Jawa Timur harus bebas dari narkoba. Jaringan sindikat akan terus kami kejar tanpa henti,” tegas Kombes Da Costa.

Berdasarkan laporan masyarakat, polisi melakukan penyelidikan sejak 26 Juli 2025 di Desa Wonosunyo, yang dikenal sebagai “Kampung Narkoba”. Hasilnya, hingga 9 Agustus 2025, sembilan tersangka berhasil ditangkap dalam beberapa kali operasi.

Dari pengembangan kasus, terungkap bahwa keuntungan peredaran sabu-sabu ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dicuci menjadi aset. Tersangka utama berinisial K (48) diketahui membeli kendaraan dan perlengkapan dengan pembayaran tunai untuk menghindari jejak perbankan.

Polisi menyita barang bukti senilai Rp3 miliar, terdiri dari:

  1. 3 unit Dump Truck Tronton Hino
  2. 1 unit Daihatsu Terios
  3. 1 unit Pick Up Grandmax
  4. 2 unit sepeda motor (Yamaha FIZR dan Kawasaki Ninja)
  5. 1 set sound system berbagai merek

Selain pengungkapan kasus ini, Polres Pasuruan juga mencatatkan prestasi di tingkat Polda Jatim. Dalam Operasi Tumpas Semeru 2025 yang digelar 30 Agustus–10 September 2025, Pasuruan menempati posisi tiga besar. Rinciannya:

  1. 24 kasus terungkap
  2. 40 tersangka ditangkap
  3. Barang bukti: 213,708 gram sabu-sabu dan 12 butir ekstasi
  4. Nilai ekonomis: Rp320 juta

Para tersangka dijerat Pasal 114 dan 112 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara hingga hukuman mati.

Kombes Da Costa menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam pemberantasan narkoba.

“Kami butuh dukungan masyarakat dan media. Narkoba sudah merusak generasi bangsa. Pesan kami jelas: sindikat akan terus kami kejar, kami miskinkan, dan kami habisi jaringannya,” pungkasnya.(gif/syn)