PASURUAN | gatradaily.com – Viral dengan adanya pemberitaan salah satu media terkait kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Sakera beberapa hari yang lalu yang terjadi di Dusun Kranking, Desa Dukuhsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan sampai saat ini masih menjadi sorotan dikalangan publik.

Dengan kejadian dan pemberitaan tersebut, tanpa adanya konfirmasi menuduh salah satu terduga pelaku pengeroyokan, hal ini ditegaskan beberapa jajaran pengurus LPKSM Sakera dalam konferensi pers yang digelar di kampung mangga di Desa Oro-oro Ombo Kulon. Rabu (25/12/2024).

Menyikapi atau menanggapi hal ini Ketua LPKSM Sakera beserta jajaran pengurus membantah dikalau saudara SA salah satu terduga pelaku pengeroyokan yang dilaporkan ayah korban bukanlah anggota LPKSM Sakera melainkan ia teman dan sekaligus saudara di lembaga dan perlu diketahui lembaga kami bukan lembaga kumpulan preman, kami selalu mengedepankan jalur damai atau kekeluargaan jika ada permasalahan.

“Kami selaku jajaran pengurus LPKSM Sakera menegaskan bahwa salah satu terduga pelaku pengeroyokan saudara SA bukanlah anggota resmi LPKSM Sakera, melainkan beliaunya masih dalam tahap training, karena untuk menjadi anggota LPKSM Sakera ada beberapa tahap penyaring yang harus dilalui, dan berita yang kemarin mencatut nama lembaga kami, itu berita tidak berdasar, dan hoax serta tidak memenuhi unsur-unsur jurnalistik,” jelasnya dalam konferensi pers.

Seperti apa yang disampaikan oleh Ketua LPSKM Sakera Fauzi melalui Sekretaris Jendral (Sekjen) Khoirul Huda, bahwa pelaku yang disebut sebut Oknum dari Lembaga LPKSM Sakera itu tidak benar dan SA adalah hanya sebagai rekan.

Sementara itu, ditempat sama SA juga menyatakan bahwa dirinya bukan anggota dari LPKSM Sakera, sebagaimana yang ada di dalam pemberitaan di salah satu media yang diunggah kemarin.

“Dan saya ingin meluruskan bahwa saya bukan anggota dari Sakera. Namun, saya banyak kenal dengan rekan rekan Sakera, dimana setiap harinya kami teman ngopi bersama Sakera. Terkait pemberitaan itu sangat tidak benar,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Anom Suroto selaku pendamping ayah korban mengatakan, ketika dalam mendampingi korban ke SPKT Polres Pasuruan ataupun pada saat memberikan stetmen ke awak media, saya tidak pernah mencatut atau mengatakan salah satu terduga pelaku pengeroyokan adalah oknum anggota Sakera.

“Yang jelas sewaktu saya mendampingi di Polres Pasuruan, saya dan ayah korban tidak pernah memberikan stetmen bahwa salah satu terduga pelaku adalah oknum anggota Sakera, seperti yang diterbitkan disalah satu media,” tegasnya. (Syn)