PASURUAN | gatradaily.com – Fenomena maraknya oknum wartawan karbitan di Pasuruan Raya kembali mencuat, setelah insiden ambulance milik Desa Pejangkungan singgah di sebuah hotel.

Kasus ini menjadi sorotan lantaran sejumlah oknum wartawan membuat berita tanpa mengindahkan etika jurnalistik, sehingga memicu kebingungan di tengah masyarakat.

Dalam kejadian ini, Muhlis, sopir ambulance Desa Pejangkungan, mengakui masuk ke hotel bersama seorang wanita yang bukan istrinya. Pengakuan tersebut memicu asumsi liar dan menyeret nama beberapa perempuan ke dalam pemberitaan.

Salah satu perempuan yang sempat disebut, berinisial LS, langsung memberikan klarifikasi. Saat dikonfirmasi salah satu tim media pada Sabtu, 26 April 2025, LS menegaskan dirinya tidak terlibat dalam insiden tersebut.

“Yang bersama Muhlis itu bukan saya, melainkan MKR,” ujar LS dengan tegas.

LS membeberkan bahwa MKR merupakan warga Desa Pejangkungan yang sering mendampingi Muhlis dalam berbagai kegiatan desa, termasuk saat mengantar warga ke RSUD Bangil.

Ia menambahkan bahwa pada hari kejadian, Muhlis dan MKR sempat terlihat bersama di RSUD sebelum akhirnya diketahui check-in di sebuah hotel di wilayah Bangil.

“Saya hanya ingin meluruskan pemberitaan yang beredar. Bukan saya yang terlibat, tetapi MKR,” jelas LS.

Keterangan tambahan diperoleh dari salah satu resepsionis hotel. Kepada awak media, resepsionis tersebut membenarkan bahwa Muhlis datang bersama seorang wanita dan dirinya sendiri yang mendaftar untuk kamar tersebut.

“Muhlis yang daftar kamar, bukan temannya. Dia hanya meninggalkan nomor HP, bukan KTP,” terang resepsionis itu saat dikonfirmasi pada Jumat (25/04).

Kasus ini memperkuat sorotan terhadap perilaku oknum wartawan karbitan yang kerap “menumpang isu” demi kepentingan pribadi tanpa memperhatikan prinsip-prinsip dasar jurnalistik. (Tim)