PROBOLINGGO | gatradaily.com – Proyek rehabilitasi SDN Mentor 2 di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menjadi sorotan serius Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA). Sabtu, (27/9).
Pekerjaan yang menggunakan anggaran ratusan juta rupiah dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD 2025 ini diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Hasil pantauan langsung DPD LIRA bersama awak media di lokasi mengungkapkan sejumlah penyimpangan. Sesuai data pada papan informasi, proyek senilai Rp365.412.000 ini dikerjakan oleh CV Bumi Berlian, dengan CV Ronggolawe Constama sebagai konsultan perencana, CV Vertikal sebagai konsultan pengawas, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo sebagai instansi penanggung jawab. Masa pengerjaan tercatat 60 hari, mulai 18 September hingga 16 November 2025.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda. Temuan awal LIRA di antaranya:
- Pelanggaran standar keselamatan kerja. Para pekerja tidak menggunakan perlengkapan K3 seperti helm pelindung (safety helmet) maupun fasilitas P3K.
- Ketidaksesuaian teknis konstruksi. Jarak pemasangan behel besi diketahui melebihi 10 cm, tidak sesuai standar yang berlaku.
Ketua DPD LIRA Kabupaten Probolinggo, Sudarsono, SH, menyatakan keprihatinannya terhadap kualitas pengerjaan proyek pendidikan tersebut.
“Pekerja mengaku helm proyek ada, tapi jarang dipakai. Pengawas maupun pelaksana proyek juga jarang terlihat di lokasi. Ironisnya, proyek ini disebut-sebut mendapat backing oknum LSM,” ungkap Sudarsono.
Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan serta profesionalitas pihak pelaksana. Ia menegaskan, LIRA akan segera melaporkan dugaan pelanggaran ini ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo.
“Jika perlu, pekerjaan dihentikan sementara. Ini menyangkut sarana pendidikan anak-anak. Kontraktor harusnya profesional agar hasil proyek benar-benar berkualitas,” tegasnya.
Sudarsono juga mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo bersama lembaga pengawas terkait turun langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh.
“Kami akan terus mengawal proyek ini hingga selesai. Jika indikasi pelanggaran teknis tetap ditemukan, kami pastikan akan melaporkannya kembali,” tandasnya.
Ia menambahkan, kualitas pembangunan infrastruktur pendidikan tidak boleh dikompromikan, karena menyangkut kepentingan jangka panjang guru dan siswa di SDN Mentor 2, Kecamatan Sumberasih.(tim)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan