Pasuruan | Gatradaily.com – Sekolah Lapang Seri 1 Budidaya Padi Ramah Lingkungan (BPRL) digelar DANONE-AQUA melalui AQUA Keboncandi yang berkolaborasi dengan Yayasan Sekola Konang Indonesia (YSKI) dengan tema Review SOP Pertanian Ramah Lingkungan & Berkelanjutan, pada hari Senin (12/02/2024).
Dalam kegiatan dihadiri Lembaga Sertifikasi organik Seloliman (Lesos) Khoirul Arifin, para petani yang berasal dari beberapa wilayah di Kecamatan Winongan, diantaranya Desa Gading, Desa Mendalan, dan beberapa Desa di wilayah Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Di Sekolah Lapang Seri 1 yang dilaksanakan berkat DANONE-AQUA bermitra dengan YSKI, yang ingin menerapkan Program Budidaya Padi Ramah Lingkungan (BPRL) yang memiliki banyak manfaat untuk keberlangsungan para petani. Serta mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses bertani.
“Hari ini kami yang telah bermitra dengan DANONE-AQUA melalui AQUA Keboncandi, sengaja menyelenggarakan sekolah lapang untuk secara langsung memberikan edukasi dan praktik langsung kepada petani cara pembuatan pupuk organik,” ucap Khoirul Arifin yang menjadi nara sumber dalam acara.
Dijelaskan juga, akan ada beberapa pertemuan lagi yang akan melibatkan para petani dan dalam setiap pertemuan akan ada metode-metode dalam persiapan para petani mulai pembibitan hingga panen.
“Petani yang hadir akan mendapatkan metode pembuatan pupuk organik. Kedepannya akan ada 9 pertemuan lagi yang akan dilakukan sehingga petani bisa memanen padi yang sehat serta sesuai dengan harapan,” tutur nara sumber.
Terlihat semangat para petani yang langsung mempraktekkan materi yang didapat dalam acara, untuk pembuatan pupuk organik dengan tetap dengan dibimbing oleh Khoirul Arifin.
Kepala Pabrik PT. Tirta Investama (AQUA Keboncandi), Wahyu Wulandari menyampaikan bahwa Program Budidaya Padi Ramah Lingkungan ini semoga bisa memberikan manfaat.
“Kami berharap bentuk kolaborasi kami dengan mitra dan petani di Winongan ini bisa menarik kerjasama dengan semakin banyak pihak. Manfaatnya tidak hanya kepada petani, tetapi juga kepada lahan pertanian kita,” tegas Wahyu Wulandari.
Bambang salah seorang dari petani pada kesempatan ini menyampaikan, “Melalui program ini saya mendapatkan langsung edukasi tentang pembuatan pupuk organik yang menggunakan bahan dari beberapa tanaman hijau yang sangat mudah didapatkan, karena berada banyak dilingkungan. Dengan cara ini kami (petani, red) bisa membuat pupuk sendiri dan menekan biaya yang mahal sebab menggunakan pupuk kimia,” tandasnya.
Kemitraan AQUA Keboncandi dengan YSKI sudah dimulai sejak 2020, dan wujud nyata dari kemitraan tersebut sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Diantaranya pendampingan masyarakat di kawasan hulu Desa Galih dan Desa Petung Kecamatan Pasrepan untuk melakukan konservasi.
Selain itu juga mendampingi mereka dalam mengembangkan perekonomian melalui budidaya durian, kopi dan program Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL), Program tersebut sudah menjangkau sejumlah ratusan penerima manfaat.(syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan