TULUNGAGUNG | gatradaily.com – Lapas Kelas IIB Tulungagung kembali melaksanakan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun Organik. Kamis, (09/10).
Kegiatan ini bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan wirausaha yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti.
Pelatihan berlangsung di ruang Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Tulungagung dan diikuti oleh sejumlah warga binaan. Mereka mendapat bimbingan langsung dari instruktur profesional dari Smart Clean Indonesia, yang memberikan materi teori dan praktik pembuatan sabun organik.
Peserta dikenalkan pada bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, minyak zaitun, pewangi, dan pewarna alami yang ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga diajarkan teknik pencampuran bahan, proses pencetakan, hingga pengemasan agar produk tampak menarik dan layak jual.
Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemasyarakatan Produktif.
“Pelatihan ini bukan sekadar mengisi waktu luang, tetapi menjadi investasi keterampilan bagi masa depan warga binaan. Kami ingin mereka memiliki bekal life skill agar dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang mandiri dan produktif. Lapas Tulungagung berkomitmen terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk keberlanjutan program pembinaan seperti ini,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif berdiskusi dan mempraktikkan pembuatan berbagai jenis sabun, mulai dari sabun mandi, sabun cuci piring, deterjen cair, hingga pembersih lantai. Produk yang dihasilkan memiliki variasi bentuk dan aroma, mencerminkan kreativitas serta keseriusan peserta.
Narasumber pelatihan, Sri Utami dari Smart Clean Indonesia, turut mengapresiasi semangat para peserta.
“Antusiasme warga binaan luar biasa. Mereka cepat memahami setiap tahap proses, dari pencampuran hingga pengemasan. Sabun organik memiliki potensi pasar yang besar, dan kami berharap hasil karya mereka kelak bisa bernilai ekonomi tinggi,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Tulungagung berharap warga binaan tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha dan kepercayaan diri untuk berkarya mandiri. Ke depan, hasil pelatihan akan ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok kerja produksi sabun organik, sebagai langkah menuju unit usaha kecil di dalam Lapas yang berkelanjutan dan produktif.(syn)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan