KOTA PASURUAN | gatradaily.com – Sidang ke sembilan dalam perkara nomor: 4/Pdt.G/2024/PN Psr yang digelar Pengadilan Negeri Pasuruan pada Jum’at (21/06/24) pagi memasuki babak baru. Pasalnya sidang kali ini yaitu sidang Pemeriksaan Setempat (PS).
Diketahui, sidang Pemeriksaan Setempat (PS) dilaksanakan setelah pemeriksaan perkara sudah masuk tahap pembuktian. Sidang ini sebagai bagian untuk menemukan alat bukti, apakah bukti keterangan saksi, saksi ahli, bukti surat (misalnya hasil pengukuran).
Kudus Surya Dharma S.H selaku Kuasa Hukum tergugat menyatakan bahwa sidang kali adalah sidang Pemeriksaan Setempat (PS).
“Ya sidang kali ini sidang Pemeriksaan Setempat, meninjau di lokasi tentang batas-batas sesuai apa tidak dengan alat buktinya. Namun banyak sekali kejanggalan apa yang disampaikan oleh penggugat tidak sesuai dengan sertifikat,” katanya.
Sementara itu Kuasa Hukum tergugat Indra Bayu S.H yang merupakan owner IDR Law Firm juga menyampaikan bahwa, “Harus sesuai dengan sertifikat, pada sidang PS ini sertifikat asli tidak pernah ditunjukkan. Cuman fotokopi dan mengklaim adalah buku tanah yang dikeluarkan oleh pertanahan. Yang ditunjukkan kepada kita itu hanya sebuah gambar yang tidak jelas siapa yang bertanggung jawab. Yang kedua hanya pertanahan yang mengetahui batas-batas sesuai dengan di sertifikat,” urainya.
Lebih lanjut dirinya tidak mengakui satupun alat bukti yang dikeluarkan oleh penggugat, karena penggugat hanya membawa gambar yang tidak jelas siapa yang bertanggung jawab.
“Karena tidak ada unsur dari BPN Kota Pasuruan, sehingga kami tidak mengakui satupun alat bukti yang dikeluarkan oleh penggugat. Semoga putusan di tolak oleh majelis hakim,” jelasnya.
Terkait gambar, Kudus Surya Dharma, S.H menambahkan memang harus ada pihak yang menggambar.
“Oleh karena hal ini, tadi diklaim oleh penggugat gambar tersebut dikeluarkan oleh pihak BPN, seharusnya BPN harus dihadirkan biar penunjukan ini tidak secara asumsi. Dan kami menolak hasil dari Pemeriksaan Setempat (PS) ini yang diterangkan oleh penggugat karena tidak ada ahli yang menerangkan gambar tersebut,” tegasnya.
Dijadwalkan selanjutnya pada Senin (24/6/24) mendatang akan digelar sidang dengan menghadirkan saksi-saksi oleh penggugat.(Syn)
Tinggalkan Balasan