PASURUAN | gatradaily.com – Menjelang Lebaran, petugas gabungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, didukung Satreskrim Polres Pasuruan, menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional. Mereka berupaya memastikan kualitas daging yang beredar di pasaran serta melindungi masyarakat dari peredaran daging gelonggongan.
Petugas menyasar Pasar Pandaan dan beberapa pasar lainnya pada Selasa (11/3/2025) dini hari. Dalam sidak tersebut, mereka menemukan indikasi peredaran daging gelonggongan, yakni daging sapi yang diberi minum berlebihan sebelum disembelih.
Modus ini dilakukan untuk menambah berat daging demi keuntungan lebih. Harga daging gelonggongan yang lebih murah, sekitar Rp 110 ribu per kilogram dibandingkan harga normal Rp 120 ribu, menarik perhatian sebagian pembeli yang tidak mengetahui risikonya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Drh. Ainur Alfiyah, menjelaskan bahwa daging gelonggongan berasal dari sapi yang diberi minum secara berlebihan sebelum disembelih guna menambah berat daging. Praktik ini, menurutnya, menurunkan kualitas daging dan meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen.
“Daging gelonggongan lebih cepat busuk karena kandungan proteinnya berkurang akibat air yang keluar. Jika air yang digunakan tidak higienis, risiko kesehatan semakin tinggi,” ujarnya saat sidak di Pasar Pandaan.
Ia menambahkan bahwa pemotongan sapi gelonggongan sulit diawasi karena sering dilakukan di luar daerah. Oleh karena itu, pihaknya memberikan peringatan keras kepada para pedagang agar tidak menjual daging gelonggongan.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adimas Firmansyah, melalui Kanit II Ekonomi Ipda Eko Hadi Saputro, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum jika terbukti ada pelanggaran.
“Saat ini kami masih memberikan larangan kepada pedagang dan mengambil sampel daging untuk diuji di laboratorium. Jika hasilnya menunjukkan kadar air yang tinggi, kami akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Warga yang berbelanja di Pasar Pandaan, Anis (43), mengaku khawatir dengan peredaran daging gelonggongan dan berharap pemerintah meningkatkan pengawasan.
“Saya sebagai pembeli tentu ingin daging yang berkualitas. Kadang sulit membedakan mana yang asli dan mana yang gelonggongan. Semoga sidak seperti ini sering dilakukan,” harapnya.
Di akhir sidak, petugas mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat membeli daging. Mereka juga mengapresiasi pedagang yang menjual daging berkualitas dan ikut menjaga keamanan pangan di Pasuruan. (Syn)
Tinggalkan Balasan