KOTA PASURUAN | gatradaily.com — Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat harus bebas dari praktik titip-menitip siswa, termasuk yang melibatkan pejabat daerah maupun pihak berkepentingan lainnya.
Peringatan itu disampaikan dalam Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat yang digelar di Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, Sabtu (15/11/2025).
Gus Ipul, sapaan akrabnya, tiba di lokasi sekitar pukul 09.40 WIB dan disambut penampilan siswa Sekolah Rakyat, mulai dari hadrah, tari tradisional, paduan suara hingga pembacaan puisi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah penampilan Mainur Shafa (12), siswa SRMP 28 Kota Pasuruan, yang membacakan puisi berjudul “Terang Kecil dari Pasuruan.”
Dalam sambutannya, Mensos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar pendidikan alternatif, melainkan miniatur pengentasan kemiskinan terpadu yang menyentuh keluarga siswa secara menyeluruh.
“Anak-anak ini adalah mereka yang selama ini tidak terbawa dalam proses pembangunan. Negara hadir bukan hanya lewat kelas belajar, tetapi melalui pemberdayaan keluarga,” ujarnya.
Ia merinci bahwa keluarga siswa otomatis mendapatkan sejumlah intervensi sosial, mulai dari pemberdayaan orang tua, bantuan rumah layak huni, kepesertaan Kopdes Merah Putih, bansos lengkap, jaminan kesehatan PBI, makan bergizi gratis, hingga pemeriksaan kesehatan rutin.
“Ini miniatur pengentasan kemiskinan. Semua terintegrasi,” tegasnya.
Gus Ipul juga mengingatkan seluruh pihak agar menjaga integritas proses seleksi siswa. Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat harus menjadi contoh transparansi.
“Tidak boleh ada suap, tidak boleh ada sogok, dan tidak boleh ada titipan. Wali kota tidak boleh titip, bupati tidak boleh titip, lurah tidak boleh titip, camat tidak boleh titip, menteri pun tidak boleh titip. Pendamping juga tidak boleh,” katanya.
Kemensos mencatat bahwa 166 titik Sekolah Rakyat rintisan telah berjalan di seluruh Indonesia, sementara 104 lokasi lain tengah disiapkan untuk pembangunan sekolah permanen.
Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Bupati Pasuruan Mochamad Rusdi Sutejo, Wakil Wali Kota Pasuruan Mokhamad Nawawi, Kadinsos Jatim Restu Novi, Forkopimda, serta pilar-pilar sosial seperti PKH, TKSK, Tagana, Karang Taruna hingga Pelopor Perdamaian.
Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut. Ia menilai Sekolah Rakyat membuka kesempatan yang adil bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
“Ketika fasilitas dan ruang yang sama diberikan, kita melihat bahwa mereka punya potensi yang tidak kalah dari siswa manapun,” ujarnya.(ze/syn)
PASURUAN | gatradaily.com— Insiden ambulans yang dihentikan oleh petugas proyek pemeliharaan berkala Jalan Bangil–Wonokerto memicu…
PASURUAN | gatradaily.com – Dugaan praktik pengoplosan LPG di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, memicu keresahan…
PASURUAN | gatradaily.com – Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan melakukan…
PASURUAN | gatradaily.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan memasang delapan spanduk imbauan rawan…
PASURUAN | gatradaily.com — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo, meninjau langsung…
PASURUAN | gatradaily.com — Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemantau Pembangunan & Kinerja Pemerintahan (LP2KP) Pasuruan…