PASURUAN | gatradaily.com – Warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, mengeluhkan dampak dari proyek perataan tanah urug yang tengah berlangsung di wilayah mereka. Proyek tersebut menyebabkan material tanah menempel pada ban truk, kemudian tercecer di jalan nasional Surabaya–Malang dan menimbulkan debu tebal yang sangat mengganggu aktivitas harian warga serta membahayakan pengguna jalan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, ceceran tanah terbentang hingga hampir 1 kilometer ke arah selatan dari titik proyek. Kondisi ini memaksa pengendara, terutama pengendara motor, untuk berjalan pelan dan ekstra hati-hati. Debu yang beterbangan juga mengotori lingkungan sekitar dan masuk ke dalam rumah maupun tempat usaha warga.

“Debunya luar biasa mengganggu. Setiap hari kami harus bersihkan warung berkali-kali. Bagi pengendara juga sangat berbahaya, apalagi kalau hujan turun, jalan jadi licin,” ujar salah satu warga setempat, Kamis (01/05/2025).

Warga juga mempertanyakan, transparansi dan pengawasan terhadap proyek tersebut. Mereka merasa heran mengapa tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait, padahal dampaknya sudah sangat nyata dan merugikan masyarakat.

Menanggapi hal ini, Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Derie, menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti. “Baik, akan kami tindak lanjuti,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.

Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan belum memberikan tanggapan, meskipun telah dihubungi oleh media. Begitu pula dengan Kapolsek Sukorejo yang belum memberikan respons atas konfirmasi yang diajukan.

Warga berharap agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan. Mereka menegaskan bahwa proyek pembangunan tidak seharusnya mengorbankan kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar. (Syn/Mal/Tolo)