KOTA PASURUAN | gatradaily.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Pasuruan, khususnya Kecamatan Lumbang dan Purwosari, selama sekitar enam jam sejak Jumat (5/12/25) siang hingga sore, menyebabkan debit Sungai Welang dan Sungai Rejoso meningkat drastis.
Kedua sungai tersebut meluap dan merendam sedikitnya 500 rumah warga di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.

Di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, luapan Sungai Rejoso merendam sekitar 80 rumah dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Sementara di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, serta Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, luapan Sungai Welang menggenangi sekitar 170 rumah warga dengan ketinggian air hingga 80 sentimeter.
Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Randusari, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Sedikitnya 70 rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
Plt Kepala BPBD Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah, mengatakan bahwa banjir terparah terjadi di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo.
Ketinggian air di wilayah tersebut mencapai 1,5 meter dan merendam sekitar 300 rumah warga.
“Wilayah terdampak paling parah berada di Karangketug. Sebagian warga harus dievakuasi ke tempat aman karena air masuk dengan cepat,” ujar Yanuar.
Salah seorang warga Karangketug, Slamet (45), mengaku banjir kali ini datang lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Air naiknya cepat sekali, dalam hitungan menit sudah setinggi pinggang. Kami langsung menyelamatkan barang-barang penting, selebihnya terpaksa ditinggal,” tuturnya.
Selain permukiman, luapan Sungai Welang juga menggenangi jalur Pantura Pasuruan.
Ketinggian air di sejumlah titik mencapai 20 sentimeter dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Pengendara terpaksa melambatkan laju kendaraan karena genangan menutup sebagian badan jalan.
Hingga Jumat malam, petugas BPBD bersama relawan masih melakukan evakuasi warga serta memantau kondisi air di beberapa titik rawan banjir.
Pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah Pasuruan.(ze/syn)
























Tinggalkan Balasan