PASURUAN | gatradaily.com – Pemerintah terus melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, termasuk di Pasuruan.

Pada Kamis (11/12/2025), Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang melakukan kunjungan kerja untuk memberikan sosialisasi dan penguatan aturan bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota dan Kabupaten Pasuruan.

Nanik hadir bersama Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah 2 BGN, Brigjen TNI Albertus Dony Dewantoro, serta Direktur Pemenuhan Gizi, Enny Indarti.

Ketiganya disambut oleh Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, serta Wakil Wali Kota Muhammad Nawawi.

Dalam arahannya, Brigjen TNI Albertus Dony Dewantoro menekankan pentingnya setiap SPPG segera mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) melalui Dinas Kesehatan setempat.

Sertifikat tersebut menjadi syarat utama untuk memastikan keamanan pangan dalam program MBG.

“Jangan menunggu. Koordinasikan dengan Korcab, Korwil, dan Dinas Kesehatan. Harus jemput bola,” ujarnya.

Hingga saat ini, dari 42 SPPG di Pasuruan, baru 11 SPPG yang telah mengantongi SLHS. Selebihnya masih dalam proses verifikasi dan penerbitan.

Albertus meminta seluruh SPPG mempercepat pemenuhan kewajiban tersebut sekaligus menyiapkan tugas dan SOP yang dipasang secara jelas dan berukuran besar di setiap lokasi.

“Tolong dibuatkan tugas dan SOP dalam ukuran besar, minimal 1 meter kali 80 cm, berisi kewajiban dan larangan pegawai. Semua harus bisa membacanya dengan jelas,” tegasnya.

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyampaikan bahwa sebagian SPPG di wilayahnya telah bersertifikat SLHS, sementara sisanya masih menjalani proses penilaian.

Menurut dia, verifikasi dilakukan secara cermat untuk memastikan seluruh aspek higiene, sanitasi dapur, hingga proses pengolahan dan penyajian makanan sesuai standar.

“Dinkes harus benar-benar memastikan standar kesehatan terpenuhi. Jika ada kekurangan, itu menjadi bahan koreksi,” ujarnya.

Rusdi juga memastikan bahwa pasokan bahan pangan untuk program MBG di Pasuruan aman dan seluruh kebutuhan diperoleh dari pemasok lokal.

“Mulai dari sayuran, telur ayam, hingga daging ayam, semuanya aman dan tercukupi,” ujarnya.

Sebelum menutup sambutan, Rusdi mengajak seluruh SPPG untuk aktif berkoordinasi, termasuk dengan SPPG lain yang telah lebih dulu menerapkan standar pelayanan dengan baik.

“Jangan malu bertanya atau belajar pada dapur yang sudah berjalan baik. Rata-rata pengelola SPPG adalah anak muda yang penuh optimisme. Manfaatkan itu dengan membangun jejaring dan meningkatkan kompetensi,” pesannya.(gif/syn)