PASURUAN | gatradaily.com – Di tengah gelombang demonstrasi yang melanda berbagai daerah di Indonesia, ratusan warga dari berbagai latar belakang berkumpul di Alun-alun Bangil dalam sebuah kegiatan doa bersama yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Pasuruan Bersatu (AJPB) pada Sabtu, (30/8/25).

Kegiatan ini menjadi simbol harapan akan perdamaian di tengah situasi yang semakin memanas.

Aksi doa bersama ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk aparat kepolisian, TNI, pengemudi ojek online, pedagang kaki lima, aktivis LSM, dan awak media. Mereka bersatu dalam doa, berusaha meredakan ketegangan yang saat ini melanda berbagai kota di Indonesia.

Situasi nasional saat ini memang memanas, dengan banyaknya demonstrasi yang diwarnai orasi keras dan sering kali berujung pada kerusuhan, yang menimbulkan kerusakan fasilitas umum serta jatuhnya korban jiwa.

Salah satu korban yang menjadi sorotan adalah Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas dalam insiden kericuhan di Jakarta.

Namanya kini dikenang sebagai simbol duka yang mengingatkan bahwa di balik setiap unjuk rasa terdapat dampak yang mendalam bagi kehidupan manusia.

Ketua AJPB, Henry Sulfianto, dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan di tengah perpecahan yang bisa dipicu oleh pihak-pihak tertentu.

“Jangan sampai kita terpecah belah dan terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa,” ujarnya. “Kita semua adalah NKRI. Mari kita jaga kedamaian dan ketenteraman negeri ini.”

Selain mendoakan agar Indonesia kembali ke keadaan kondusif, doa juga dipanjatkan untuk almarhum Affan Kurniawan, dengan harapan agar ia mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Aksi damai ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan, masyarakat Pasuruan tetap dapat bersatu dalam semangat kebersamaan, berharap agar Indonesia bisa kembali damai dan sejahtera.

Di tengah panasnya cuaca dan suasana cemas, lantunan doa yang menggema di Alun-alun Bangil menjadi sebuah oase.

Di saat jalanan ibu kota dipenuhi teriakan dan ketidakpastian, Pasuruan menyalakan lilin harapan, menunjukkan bahwa suara doa yang lembut bisa lebih menggema dibandingkan dengan kekacauan yang terjadi.(gif/syn)