Pasuruan | gatradaily.com – Kegiatan warkop remang-remang di kawasan ruko gempol 9 yang berada di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan yang menjadi sorotan publik lantaran semakin vulgar dan seakan tak hiraukan aturan serta etika di lingkungan sekitar perlahan mulai terkuak.
Semakin vulgar dan liarnya kegiatan warkop di kawasan ruko Gempol 9 tersebut lantaran di diduga kuat adanya beking dari beberapa oknum guna memperlancar kegiatan yang cukup meresahkan masyarakat.
Informasi yang dihimpun awak media diketahui bahwasanya selain melanggar aturan yang sudah di sepakati beberapa waktu lalu terkait jam operasional tutupnya warkop, banyak pula kesepakatan yang dilanggar oleh pengelola ruko serta warkop hingga adanya dugaan dana pengamanan yang mencapai belasan juta rupiah setiap bulannya ke beberapa oknum.
Dugaan adanya dana pengamanan yang capai belasan juta rupiah setiap bulannya untuk beberapa oknum tersebut kian mempertegas dan memperkuat stigma negatif masyarakat dengan adanya warkop remang-remang tersebut terhadap beberapa instansi pemerintah, Forkopimca hingga APH lantaran seakan tutup mata.
“Setiap hari ada setoran sebesar 50ribu setiap warkop sebagai dana pengamanan untuk beberapa post,” ujar salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya.
“Dana itu setiap bulannya terkumpul sekitar 18 juta untuk pengamanan,” lanjutnya.
Kades Ngerong Jemik Sadiman saat dikonfirmasi awak media beberapa waktu lalu dengan tegas bahwasanya Desa tidak mengetahui hal tersebut dan meminta instansi terkait untuk menutup kegiatan warkop remang-remang di kawasan ruko Gempol 9.
“Segera akan kita panggil semuanya, baik pengelola ruko maupun pemilik warkop remang-remang. Karena dari dulu sudah saya sampaikan agar ruko Gempol 9 tersebut di fungsikan sesuai fungsinya karena imbas negatifnya Desa selalu kena dan tersudutkan.”
“Desa tidak pernah tau hal tersebut, bahkan data siapa saja penyewa ruko yang dibuat warkop remang-remang itu tidak tau dan pengelola tidak pernah komunikasi serta melampirkan datanya,” tegas Kades Jemik.
Sementara itu, Camat Gempol Komari saat dikonfirmasi awak media di sela kegiatan berdalih bahwa dirinya baru mengetahui dari berita yang beredar beberapa hari terakhir.
“Saya baru tau dari adanya berita yang beredar beberapa hari kemarin, untuk langkah selanjutnya saya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut,” papar Komari.
“Selama ini saya selaku pimpinan juga tidak pernah dapat laporan dari anggota/staff Kecamatan adanya kegiatan tersebut,” pungkas Camat Komari. (Syn/Team)
Tinggalkan Balasan