PASURUAN | gatradaily.com— Insiden ambulans yang dihentikan oleh petugas proyek pemeliharaan berkala Jalan Bangil–Wonokerto memicu kemarahan warga Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

Warga menilai pelaksana proyek telah bertindak di luar prosedur dengan tidak memberikan prioritas bagi kendaraan darurat yang sedang membawa pasien.

Peristiwa itu terjadi ketika ambulans terpaksa berhenti karena akses jalan ditutup oleh petugas lapangan dari CV Semeru Karya Perkasa, kontraktor pemenang tender proyek.

Supri, salah satu warga, mengatakan petugas menutup jalur demi kelancaran aktivitas pengecoran, tanpa mempertimbangkan situasi kritis yang dialami pasien dalam ambulans.

“Ambulans harusnya diprioritaskan. Ini menyangkut nyawa manusia,” ujar Supri.

Kekecewaan warga kian menguat setelah muncul dugaan bahwa beberapa kendaraan proyek melintas di atas lahan milik warga tanpa persetujuan.

Gunawan, warga lainnya, mengatakan aktivitas itu dilakukan tanpa pemberitahuan dan tanpa koordinasi dengan pemilik lahan.

“Mereka bekerja semaunya sendiri. Tidak ada komunikasi, padahal masyarakat yang paling terdampak,” ucapnya.

Di sisi lain, pejabat pemerintah daerah menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Kasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Lutfi, menuturkan pihaknya akan melakukan pengecekan langsung.

“Maturnuwun informasinya, akan kami cek dulu ke lapangan nggih…” ujarnya singkat saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (19/11/2025).

Hingga berita ini ditayangkan, CV Semeru Karya Perkasa belum memberikan penjelasan resmi mengenai penghentian ambulans maupun dugaan penggunaan lahan warga tanpa izin.

Warga berharap pemerintah daerah memastikan setiap aktivitas proyek tetap mengutamakan keselamatan publik serta menghormati hak-hak masyarakat sekitar.(ze/syn)