TULUNGAGUNG | gatradaily.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung menggelar kegiatan silaturahmi dan sinergitas bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI). Rabu, (6/8).
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang peran pemasyarakatan dalam proses pembinaan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua PWI Cabang Tulungagung, Wiwieko Dharmaidiningrum, dan Koordinator AJI, David Yohanes, bersama rombongan media diajak meninjau berbagai fasilitas dan program pembinaan di Lapas Tulungagung.
Mereka menyaksikan langsung penampilan seni warga binaan, termasuk tarian jaranan sentherewe “Satriya Bhinangun” dan pertunjukan semaphore dance yang dikombinasikan dengan pencak silat dari Pramuka Lapas Tulungagung.
Selain itu, rombongan juga meninjau area Bimbingan Kerja (Bimker) dan menyaksikan hasil karya warga binaan, seperti olahan marmer, ukiran kayu, dan produk kerajinan lainnya.
Mereka juga diajak meninjau ketahanan pangan peternakan dan perkebunan yang memanfaatkan lahan kosong di Lapas Tulungagung.
Wiwieko Dharmaidiningrum mengungkapkan kekagumannya atas potensi dan kreativitas warga binaan yang dibina secara serius di Lapas Tulungagung.
“Kami tidak menyangka, di dalam Lapas terdapat begitu banyak potensi dan kreativitas yang dibina secara serius. Ini sangat inspiratif dan membuka cara pandang kami tentang makna pemasyarakatan yang sebenarnya,” ujarnya.
Kepala Lapas Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat membangun pemahaman publik yang lebih adil dan manusiawi tentang peran pemasyarakatan.
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa Lapas bukan tempat yang menyeramkan seperti dalam bayangan sebagian orang. Kami melaksanakan program Asta Cita Presiden RI dan Akselerasi Menteri Hukum dan HAM untuk membina, mendidik, dan mempersiapkan warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, produktif, dan bermartabat,” terang Ma’ruf.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk membangun sinergi antara Lapas Tulungagung, PWI, dan AJI dalam upaya membangun pemahaman publik yang lebih baik tentang peran pemasyarakatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya reintegrasi sosial bagi warga binaan.(syn)






















Tinggalkan Balasan