PASURUAN | gatradaily.com – Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui optimalisasi pemenuhan gizi masyarakat.
Upaya ini dilakukan secara terukur dan berkelanjutan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta World Food Programme (WFP).
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Multi Pemangku Kepentingan yang digelar di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kamis (13/11/2025), Bupati Pasuruan H. M. Rusdi Sutedjo atau yang akrab disapa Mas Rusdi memaparkan sejumlah strategi peningkatan gizi masyarakat, khususnya bagi anak usia sekolah.
“Saya berterima kasih atas kunjungan dari Kemenko PMK dan World Food Programme. Terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang dibagikan kepada kami sebagai bahan perbaikan agar program gizi dapat berjalan maksimal sesuai harapan pemerintah pusat dan masyarakat Kabupaten Pasuruan,” ujar Mas Rusdi.
Dalam paparannya, Mas Rusdi menjelaskan lima strategi utama dalam pemenuhan gizi anak, salah satunya melalui perluasan akses layanan kesehatan dan gizi berkualitas.
Pemerintah daerah juga mengimplementasikan sejumlah program, di antaranya Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Pasuruan bekerja sama dengan Kemenko PMK dan World Food Programme untuk merancang serta mengimplementasikan model gizi anak sekolah terintegrasi yang menyasar anak usia 6–12 tahun, termasuk mereka yang berisiko gizi kurang.
“Model ini melibatkan berbagai pihak — mulai dari orang tua, guru, tenaga kesehatan, hingga organisasi kemasyarakatan dan komunitas remaja agar pelaksanaannya berjalan terpadu dan efektif,” jelasnya.
Mas Rusdi menambahkan, melalui model gizi terintegrasi tersebut, pemerintah daerah membangun sistem kolaboratif lintas sektor antara pendidikan, kesehatan, dan masyarakat. Ia berharap model ini dapat menjadi contoh yang direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Pasuruan.
Lebih lanjut, Bupati Pasuruan menyampaikan bahwa pemerintah daerah baru saja menerima insentif fiskal sebesar Rp 7 miliar dari pemerintah pusat dan Wakil Presiden RI sebagai penghargaan atas keberhasilan menurunkan angka stunting.
“Stunting masih menjadi tantangan nasional, begitu juga obesitas dan anemia. Di Kabupaten Pasuruan, penduduk usia 0–14 tahun mencapai 22,5 persen dari total 1,6 juta jiwa. Karena itu, program Makan Bergizi Gratis kami pantau terus agar hasilnya optimal,” pungkasnya.(syn)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan