PASURUAN | gatradaily.com – Polemik tentang Kopi Asli Kabupaten Pasuruan (Kapiten Pasuruan), hingga bergulirnya pansus Tata Kelola Kopi Pasuruan membuat politisi muda asal F-PKB, Agus Suyanto menyampaikan pandangannya secara lantang dalam rapat dengar pendapat pansus yang diselenggarakan di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan. Kamis, (21/03/2023)

Namun demikian Agus Suyanto menyambut positif bergulirnya pansus tata kelola kopi, yang diharapkan dengan bergulirnya pansus ini dapat membuka tabir atas presepsi-presepsi yang berkembang sehingga menjadi gamblang dan terang benderang.

Agus Suyanto politisi asal prigen tersebut juga menyampaikan kepada media bahwa F-PKB, mendukung dalam paripurna pengguliran pansus tersebut.

“F-PKB sangat setuju dan mendukung adanya pansus serta menjadi fraksi yang meminta agar rapat-rapat pansus dengan pihak-pihak terkait dilakukan secara terbuka, agar teman-teman media juga bisa menyaksikan jalannya rapat secara langsung dan jelas”, tegasnya.

Berkenaan dengan berbagai persepsi dan penafsiran-penafsiran yang ada, saya meminta melalui Bappeda untuk menyajikan informasi dan data secara utuh dan komprehensif, agar kiranya menjadikan informasi dan pemahaman yang terang benderang berkenaan dengan Kapiten Pasuruan, tuturnya.

Berkenaan dengan dasar hukum kegiatan yaitu RPJMD 2013-2018 yaitu dalam rangka peningkatan produktifitas pertanian yang didalamnya tidak cuma komoditi kopi, tetapi juga komoditi-komoditi lainnya seperti krisan, paprika, sedap malam dan termasuk mangga unggulan kabupaten Pasuruan yaitu klonal 21 yg lebih familier dikenal dengan mangga alpukat.

Agus Suyanto juga menambahkan berharap kepada semua anggota pansus, manakala informasi dan data sudah disampaikan secara detail mulai dari dasar hukum program, status kepemilikan hak merk kapiten, status APEKI sebagai organisasi perkumpulan petani kopi, data kelompok penerima program, dan sebagainya.

“Harapan saya, hasil rapat dengar pendapat antara Pansus dengan pihak-pihak terkait, juga disampaikan kepada masyarakat secara utuh agar masyarakat juga faham”, tutupnya. (Syn/Red)