TULUNGAGUNG | gatradaily.com — Memperingati Hari Pangan Internasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung kembali menggelar kegiatan rutin Jumat Berkah dengan membagikan ratusan porsi makanan gratis kepada masyarakat. Jum’at (17/10).

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial, tetapi juga wujud nyata komitmen Lapas dalam mendukung ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

Bertempat di area Kafe Rindu Rumah, puluhan petugas bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) membagikan makanan kepada masyarakat kurang mampu, pekerja harian, dan kaum dhuafa.

Suasana penuh keakraban dan kebersamaan terasa ketika warga sekitar datang untuk menikmati hidangan yang disiapkan dengan penuh keikhlasan.

Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menyampaikan bahwa kegiatan Jumat Berkah kali ini memiliki makna lebih mendalam karena bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Internasional.

“Pangan adalah anugerah terbesar dari Allah SWT. Dalam momentum Hari Pangan Internasional ini, kita diingatkan bahwa keberkahan bukan hanya pada banyaknya makanan yang dibagikan, tetapi juga pada cara kita mengelolanya. Melalui Jumat Berkah, kami ingin merajut hubungan baik dengan masyarakat sekaligus menanamkan nilai tanggung jawab ekologis dan sosial,” ujar Ma’ruf.

Ia menambahkan, program Jumat Berkah menjadi bagian dari pembinaan di Lapas Tulungagung yang tidak hanya berfokus pada keterampilan dan kemandirian, tetapi juga pembentukan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan.

Salah satu penerima manfaat, Pak Supri, seorang tukang becak yang rutin hadir setiap Jumat, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini.

“Sebagai tukang becak, rezeki kadang tidak menentu. Saat ada kegiatan seperti ini, saya merasa sangat bersyukur. Yang membuat berkesan, suasananya penuh senyum dan rasa kebersamaan,” ujarnya.

Peringatan Hari Pangan Internasional setiap tahun menjadi pengingat pentingnya akses pangan yang adil, berkelanjutan, serta penghargaan terhadap kerja keras para petani, peternak, dan pelaku pangan.

Melalui kegiatan ini, Lapas Tulungagung berupaya menanamkan nilai solidaritas dan kesadaran ekologis, bahwa menjaga bumi dan berbagi rezeki adalah dua hal yang saling berkaitan.

Dengan semangat tersebut, Lapas Tulungagung membuktikan bahwa dari balik tembok pembinaan, gema kebaikan dapat terus mengalir tidak hanya melalui aksi sosial, tetapi juga lewat kontribusi nyata untuk menjaga bumi dan mewujudkan ketahanan pangan bagi semua.(syn)