Pendidikan

Pagar Baru SMPN 1 Bangil Disorot, Aktivis Nilai Tak Efektif dan Ganggu Ruang Publik

PASURUAN | gatradaily.com – Kebijakan pemasangan pagar baru di lingkungan SMP Negeri 1 Bangil, Kabupaten Pasuruan, menuai kritik dari sejumlah aktivis dan pegiat kontrol sosial.

Langkah yang diklaim untuk menertibkan siswa agar tidak jajan di pedagang kaki lima (PKL) di luar sekolah itu dinilai tidak tepat sasaran dan berpotensi mengganggu ruang publik.

Salah satu suara penolak datang dari Sugito, aktivis senior sekaligus warga Bangil. Ia menyampaikan tiga keberatan utama terkait pembangunan pagar yang kini memanjang di tepi jalan depan sekolah.

Sugito menilai pemasangan pagar bukan solusi untuk menghentikan siswa keluar lingkungan sekolah saat jam istirahat.

“Pagar bukan jaminan. Siswa bisa saja keluar dari pintu lain. Yang lebih efektif adalah pembinaan oleh wali kelas, penegakan sanksi, dan pemantauan dengan CCTV,” ujarnya, Kamis (11/12/25).

Keberatan kedua berkaitan dengan status lahan. Menurut Sugito, area yang kini dipagar bukan sepenuhnya aset sekolah.

“Itu bukan tanah SMPN 1 Bangil. Di belakang pagar ada saluran irigasi. Keliru jika fasilitas umum dipagari dengan alasan mengatur aktivitas jajan siswa,” tegasnya.

Sugito juga menilai pagar justru menghadirkan masalah tambahan. Ruang antara pagar dan badan jalan kini tersisa sekitar satu meter. Area sempit itu, kata dia, dimanfaatkan PKL untuk berjualan.

“Kondisi ini membuat siswa yang jajan berada di jalur sangat sempit, langsung berhadapan dengan jalan raya yang merupakan jalur cepat. Risiko kecelakaan sangat tinggi,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa sekolah harus siap bertanggung jawab secara hukum jika insiden terjadi akibat kondisi tersebut.

Sugito mengaku telah menyampaikan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan. Namun, ia menilai tidak ada respons tegas.

“Kadis menyuruh saya ke Kabid, dan Kabid meminta saya kembali ke sekolah. Saya justru meminta Kadis turun langsung melihat lokasi karena kondisinya sangat rawan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa penertiban perilaku siswa tidak semestinya dilakukan dengan cara yang mengorbankan akses publik maupun keselamatan.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak SMP Negeri 1 Bangil belum memberikan pernyataan resmi. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada kepala sekolah juga belum mendapat respons.(ze/syn)

Redaksi

Recent Posts

Kandang Ayam di Brambang Terancam Ditertibkan, Satpol PP Pasuruan Siap Bertindak

PASURUAN | gatradaily.com – Keberadaan kandang ayam di Desa Brambang, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan,…

20 jam ago

Operasi Katarak Massal Kodim 0819/Pasuruan Bantu Ratusan Warga Pulihkan Penglihatan

PASURUAN | gatradaily.com – Kodim 0819/Pasuruan menggelar operasi katarak massal di Rumah Sakit Hermina Pasuruan,…

1 hari ago

Harga Pangan Melonjak, Sat Polair Pasuruan Kota Bagikan Sayur Hasil Panen ke Warga

KOTA PASURUAN | gatradaily.com – Satuan Polisi Air (Sat Polair) Polres Pasuruan Kota membagikan hasil…

2 hari ago

Debitur Dipukuli di Depan Keluarga, Rentenir Bangil Dilaporkan atas Dugaan Penganiayaan

PASURUAN | gatradaily.com – Seorang rentenir asal Bangil, Mahmuda, dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan…

2 hari ago

Doa Bersama HUT Reserse, Kapolres Pasuruan: Spiritualitas Perkuat Mental Anggota

PASURUAN | gatradaily.com – Polres Pasuruan memperingati Hari Jadi Reserse ke-78 dengan menggelar doa bersama…

2 hari ago

YGSN dan Pemkot Pasuruan Bagikan 100 Becak Listrik untuk Pekerja Rentan

KOTA PASURUAN | gatradaily.com – Pemerintah Kota Pasuruan bersama Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) menyalurkan…

3 hari ago