Pemerintahan

Musyawarah antara Pengelola Warkop Gempol9 dan Pemerintah Daerah di Pasuruan: Fokus pada Jam Operasional, Penataan Pakaian, dan Pemberantasan Miras

PASURUAN | gatradaily.com – Musyawarah antara pengelola Warkop Gempol9 dan Pemerintah Daerah berlangsung di Balai Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, pada Rabu, (13/8/25).

Pertemuan ini membahas isu-isu yang menjadi perhatian publik, termasuk jam operasional, tata cara berpakaian karyawan, dan dugaan peredaran minuman keras (miras).

Acara ini dihadiri oleh Ketua MWCNU, anggota Banser dan Ansor, perwakilan Polsek Gempol, Satpol PP Kabupaten Pasuruan, serta pengelola Warkop.

Dalam sambutannya, Ketua MWCNU mengingatkan pentingnya mematuhi aturan yang telah disepakati. “Banyak masyarakat yang mengeluh tentang Warkop Gempol9. Oleh karena itu, patuhi jam malam, perbaiki pakaian pegawai, dan hentikan peredaran miras,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa mencari nafkah adalah hal yang sah, asalkan tidak menimbulkan citra negatif.

Berdasarkan kesepakatan, Warkop Gempol9 diperbolehkan beroperasi hingga pukul 00.00 WIB, dengan toleransi satu jam tambahan sampai pukul 01.00 WIB.

Namun, Ketua Paguyuban Gempol9, Imam Ghozali, mengeluhkan bahwa kedatangan petugas Satpol PP yang terlalu awal membuat suasana menjadi sepi.

“Ketika petugas datang terlalu cepat, pengunjung merasa takut. Mereka langsung cemas hanya dengan melihat lampu kelap-kelip,” ujarnya, berharap agar petugas datang mendekati pukul 23.00 WIB untuk menjaga kenyamanan pengunjung.

Imam juga menyoroti kebiasaan petugas yang sudah standby sejak pukul 20.30 WIB sambil membawa peralatan memasak dan kopi. Menurutnya, hal ini membuat suasana menjadi kurang santai.

Sementara itu, pemilik Warkop Rindu mempertanyakan mengapa hanya Gempol9 yang menjadi sorotan.

“Warkop lain juga memiliki kondisi yang serupa. Kami akan memperbaiki pakaian pegawai. Namun, kami tidak menyediakan miras di tempat kami. Jika ada botol miras, itu adalah bawaan tamu,” tegasnya.

Kepala Desa Ngerong, H. Jemik Sadiman, menjelaskan bahwa musyawarah ini diadakan bukan untuk menutup usaha, melainkan untuk menciptakan kondusivitas di wilayah tersebut.

“Kami mengundang semua pihak untuk berdiskusi demi menjaga ketentraman,” jelasnya.

Setelah hampir dua jam berdiskusi, disepakati bahwa jam operasional Warkop Gempol9 akan tetap berakhir pada pukul 00.00 WIB, dengan toleransi maksimal sampai pukul 01.00 WIB.(gif/syn)

Redaksi

Recent Posts

Ambulans Dihadang Petugas Proyek, Warga Wonokerto Geram, Proyek Pemeliharaan Jalan Bangil–Wonokerto Dinilai Abaikan Prosedur

PASURUAN | gatradaily.com— Insiden ambulans yang dihentikan oleh petugas proyek pemeliharaan berkala Jalan Bangil–Wonokerto memicu…

9 jam ago

Aktivitas Mencurigakan di Sukorejo, Dugaan Pengoplosan LPG Munculkan Keresahan Warga

PASURUAN | gatradaily.com – Dugaan praktik pengoplosan LPG di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, memicu keresahan…

1 hari ago

Satlantas Polres Pasuruan dan Dishub Gelar Rampcheck Jeep Wisata di Tosari untuk Antisipasi Nataru

PASURUAN | gatradaily.com – Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan melakukan…

1 hari ago

Satlantas Polres Pasuruan Pasang Spanduk Imbauan Rawan Longsor di Jalur Wisata Tosari

PASURUAN | gatradaily.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan memasang delapan spanduk imbauan rawan…

1 hari ago

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo, Tinjau Skrining Kesehatan Gratis di Puskesmas Ngempit

PASURUAN | gatradaily.com — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo, meninjau langsung…

1 hari ago

DPD LP2KP Pasuruan Bantah Pencatutan Nama dalam Pemberitaan soal Penanganan Perkara

PASURUAN | gatradaily.com — Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemantau Pembangunan & Kinerja Pemerintahan (LP2KP) Pasuruan…

1 hari ago